Header
Definisi merdeka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bebas, lepas dari tuntutan dan tidak terikat. Sedangkan kemerdekaan didefinisikan sebagai keadaan berdiri sendiri. Berkaca dari definisi tersebut, maka kemerdekaan bangsa Indonesia yang pada tahun ini memasuki usia 71 seyogyanya dapat sepenuhnya bebas, tidak terikat dan sepenuhnya mampu berdiri sendiri.

Muhammad ‘Imaduddin ‘Abdulrahim dalam bukunya yang berjudul Kuliah Tauhid mendefinisikan kemerdekaan sebagai sesuatu yang tidak dapat didefinisikan. Karena mendefinisikan sesuatu berarti memberikan batasan, sedangkan sesuatu jika sudah dibatasi maka hal tersebut tidaklah merdeka lagi. Oleh sebab itu, beliau memandang kemerdekaan ini merupakan salah satu nikmat yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya yang mana dengan kemerdekaan ini manusia dapat menikmati kehidupan.

Lain halnya dengan Bendara Raden Mas (B.R.M) Kudiarmaji, yang popular dikenal sebagai Ki Ageng Suryomentaram, beliau merumuskan merdeka sebagai raos/rasa. Raos merdeka adalah raos tidak sulaya. Sulaya artinya ingkar, dalam konteks ingkar antara yang dirasakan dengan keadaan lahirnya. Jika seseorang melihat barang dan mengetahui sifatnya, maka orang bisa merasakan merdeka. Artinya tidak sulaya terhadap barang yang dilihat dan diketahui tersebut.

Mengawali tulisan ini, penulis terlebih dahulu memaparkan beberapa definisi merdeka dan kemerdekaan dengan tujuan agar kita semua memiliki landasan berfikir yang jelas dan terukur. Karena tidak sedikit dari kita memiliki cara berfikir yang tidak terarah, sehingga dengan itu melahirkan gaya berfikir akrobatik yang seringkali membuat resah orang lain. Padahal rasa resah merupakan tanda seseorang dalam wilayah diri yang tidak merdeka.

71 tahun, jika dikonversikan usia manusia maka pada saat ini adalah pada posisi usia lanjut. Namun tidak demikian dengan kondisi bangsa Indonesia. Justeru usia 71 tahun merupakan proses dari masa merangkak menuju berdiri, berjalan dan akhirnya berlari kencang. Hal ini tercermin dari kesadaran yang dilakukan pemerintah untuk mendandani kondisi mental bangsa Indonesia. Langkah ini bukanlah tanpa alasan, melihat bangsa lain yang terdekat seperti Jepang dan Korea dapat sebegitu majunya karena memang diawali dengan pengondisian mental yang mapan. Dalam hal kebaikan, tentu tidak ada kata terlambat. Pun demikian dengan yang dirintis pemerintah sekarang ini. Harapannya adalah generasi berikutnya dapat mengalami kondisi yang semakin baik. Memang dalam hal ini kita harus mengoptimiskan diri sendiri, karena jika tidak didasari rasa ini maka akan sampai kapan bangsa Indonesia dapat merdeka dalam arti yang sesungguhnya. Perintah Tuhan sudah jelas, kita dilarang menginggalkan generasi-generasi yang lemah, generasi yang begitu mudah dibegal oleh musuh yang tidak kentara pengaruh jeleknya. dan sesuatu yang dipikirkan oleh pemimpin Indonesia saat ini tentulah tidak akan tercetus begitu saja jikalau Tuhan tidak menggerakkan hati mereka.

Oleh sebab itu dari kacamata penulis, apapun program yang disampaikan para pemimpin mari kita ikuti, selama hal tersebut tidak menabrak norma-norma kebaikan. Dan idealnya tentu kita harus menerimanya dengan pikiran yang cerdas, pikiran yang mampu berfikir kritis sesuai jalur yang benar dan lepas dari gaya pemikiran akrobatik. Jikalau diluar pemahaman kita ternyata ada pemimpin yang tidak amanah, biarlah hal tersebut menjadi urusan mereka dengan Tuhan. Kapal raksasa ini telah dilengkapi dengan berbagai alat kelengkapan dengan harapan semua bagian dapat berjalan beriringan dan menciptakan kondisi yang harmonis. Kita percayakan saja pada alat kelengkapan tersebut dan tentunya kepada Tuhanlah hati kita senantiasa bergantung.

Selamat hari merdeka, merdeka jiwa, merdeka raga, rasa tidak sulaya, merdeka selama-lamanya. Alhamdulillah.
(agz)

Upacara HUT NKRI KE-71 di Lapangan Kec. Bokoharjo Prambanan Sleman DIY
Pertunjukan Marching Band

Semaphore in Action



Share on Google Plus

About SLB Bhakti Pertiwi

SLB Bhakti Pertiwi adalah tempat belajar dan mengembangkan diri bagi Anak-Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sekolah ini berada dibawah naungan LP Ma'arif NU DIY dan Dinas Dikpora DIY. Sekolah terletak di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DIY. Visi sekolah adalah terciptanya ABK yang taqwa, terampil, mandiri, dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan.

0 coment�rios :